Jenis-Jenis Tipe Transmisi Pada Transmisi Automatic
Transmisi mobil secara umum ada dua jenis, yaitu transmisi manual dan transmisi otomatis. Transmisi yang mampu menyesuaikan sendiri ini begitu populer hingga populasinya mencapai 71% mobil yang dijual di Amerika pada tahun 1960 bertransmisi otomatik. Saat ini populasinya telah mencapai 96% di Amerika Serikat. Selama berpuluh tahun tersebut transmisi otomatik bukan hanya berkembang pesat pada angka penjualan, namun tentunya perkembangan teknologi dan mekanisme transmisi ini juga berkembang pesat.
Kopling Fluida
Transmisi otomatik sudah ada di dunia sejak era 1930. Ketika itu Chrysler produsen mobil asal Amerika mengembangkan kopling fluida. Kopling fluida ini disebut juga transmisi otomatis konvensional.
Kelebihan transmisi otomatis jenis ini adalah kemampuannya dapat mentransfer tenaga lebih halus tanpa menimbulkan panas berlebih pada kopling yang bergesekan. Transmisi ini memiliki sistem pemindah otomatis yang bekerja berdasar sistem torsi dan gaya sentrifugal di dalam mesin.
Semakin cepat mesin berputar, semakin besar pula peluang transmisi transmisi mengoper gigi ke atas, atau sebaliknya.
Suatu kopling yang meneruskan daya melalui fluida sebagai zat perantara. kopling ini disebut kopling fluida, dimana antara kedua poros tidak terdapat hubungan mekanis. Kopling fluida sangat cocok untuk mentransmisikan putaran tinggi dan daya besar. keuntungan dari kopling ini adalah bahwa getaran dari sisi penggerak dan tumbukan dari sisi beban tidak saling diteruskan. demikian pada pembebanan lebih, penggerak mulanya tidak akan terkena momen yang melebihi batas kemampuan.
Umur mesin dan peralatan yang dihubungkan akan menjadi lebih panjang dibandingkan dengan pemakaian kopling tetapbiasa diameter poros juga dapat diambil lebih kecil. startdapat dilakukan lebih mudah dan percepat dapat berlangsung dengan halus, karena kopling dapat diatur sedemikian rupa hingga penggerak mula diputar terlebih dahulu sampai mencapai momen maksimumnya dan baru setelah itu momen diteruskan kepada poros yang di gerakan.
Jika beberapa kopling fluida dipakai untuk menghubungkan beberapa penggerak mula secara serentak, distribusi beban yang merata di antara mesin-mesin penggerak mula tersebut dapat diperoleh dengan mudah. Penggerak mula yang umumnya dipakai adalah motor induksi. motor ini digolongkan atas 2 tipe menurut rotornya yaitu: motor dengan lilitan,dan motor dengan sangkarpada rotornya. rotor sangkar dapat dibagi atas rotor sangka bajing(squirrel cage), dan sangkar bajing khusus.
Ada pula kopling fluida dengan penyimpan minyak didalam sirkit aliran minyak, serta kopling kembar yang merup[akan gabungan antara dua kopling fluida dengan sirkit aliran minyak yang terpisah.
Momen yang diteruskan dikendalikan dengan mengatur jumlah minyak didalam sirkit, dan pada kopling yang terakhir pengendalian dilakukan dengan menghalangi sebagian dari sirkirt aliran fluida dengan plat penghalang. Cara yang terakhir ini dipakai padakopling dengan kapasitas besar dan mesin berputaran tinggi. Gangguan pada sistem kopling relatif kecil.salah satu penyetelan yang dilakukan hanya pada gerak bebas kopling. bila gerak kerja pedal kopling telah terlalu dalam, periksa kondisi pelat kopling, bila sudah terlalu tipis, ganti pelat kopling.
CVT (Continuous Variable Transmision)
Pada transmisi CVT untuk mengubah perpindahan gigi, CVT tidak lagi menggunakan roda-roda gigi seperti transmisi manual dan otomatis konvensional (gigi planet). Pada transmisi otomatik konvensional masih ada gigi planet yang mengubah atau memindahkan gigi dengan cara “meloncat”. Hanya, perpindahan gigi yang diatur secara otomatis.
Karena itulah, mobil yang menggunakan transmisi manual dan otomatik konvensional, ditulis perbandingan giginya: 1, 2, 3, 4 dan seterusnya. Sedangkan pada transmisi CVT, tidak ada. Pasalnya, begitu putaran mesin naik atau turun - sesuai dengan beban atau muatan - perbandingan gigi langsung berubah.
Cara kerjanya, salah satu sisi puli (ada dua puli, memutar dan diputar) bergeser yang mengakibatkan diameter tempat belt atau sabuk berputar, diameternya berubah, membesar atau mengecil. Karena perubahan diameter berlangsung secara progresif, perpindahan berlangsung mulus.
keuntungan CVT, bobotnya lebih ringan karena jumlah komponennya lebih sedikit dibandingkan transmisi otomatik konvensional. Karena itu pula dari segi harga, juga lebih kompetitif.
Komponen utama CVT adalah dua puli yang dihubungkan oleh sabuk yang dibuat dari logam.
Pulilah yang bergeser secara menyamping (harisontal), sehingga diameter dalamnya (tempat sabuk berputar) berubah, membesar atau mengecil. Pada transmisi otomatik konvensional, masih ada gigi (planet), kopling dan sistem aliran ATF yang mengatur perpindahan gigi berdasarkan perintah komputer.
Dual Clutch Transmission
Salah satu sistem transmisi yang kini paling moderen adalah Dual Clutch Transmission atau yang biasa disebut dengan transmisi kopling ganda pada kendaraan dengan transmisi otomatis.
Namun, sistem kerja dual clutch transmission ini tentu berbeda dengan transmisi otomatis konvensional pada umumnya. Dual clutch tidak menggunakan torque converter pada umumnya namun menggunakan kopling yang ada pada transmisi manual.
Sistem ini menghubungkan dua kopling ke gear yang berbeda, untuk kopling pertama terhubung dengan gear ganjil 1, 3, dan 5. Sedangkan untuk kopling kedua terhubung dengan gear 2, 4 dan 6. Ketika tuas berada pada gear 1, maka kopling kedua telah siap untuk masuk ke gear 2 dan begitu seterusnya.
Dengan sistem ini maka perpindahan gigi berlangsung cukup cepat dan power loss pun bisa diminimalisir sekecil mungkin tanpa terjadi slip berlebih. Apalagi, dual clutch ini mampu memberikan efisiensi dan performa yang lebih baik kendaraan baik yang menggunakan transmisi manual atau konvensional.
Automated Mechanical Transmission (AMT).
Sistem transmisi matik ini bisa dibilang cukup unik. AMT sebenarnya transmisi manual yang dioperasikan secara otomatis. Girboks AMT menggunakan tipe manual dengan kopling kering. Sementara perpindahan gigi dan aktivasi koplingnya diatur pompa aktuator yang dikontrol oleh modul transmisi maupun ECU girboks.
Sistem transmisi ini menjadi pilihan oleh sejumlah pabrikan lantaran untuk menekan biaya produksi hingga meminimalisir bobot mobil.
Kali ini Wuling Motors mencoba menawarkan sesuatu yang baru dengan menghadirkan transmisi i-AMT atau intelligent-Automated Mechanical Transmission (i-AMT) yang disematkan pada Wuling Cortez. Sistem transmisi dengan 5-percepatan ini mirip dengan AMT namun disebut-sebut lebih pintar.
Sekadar informasi, i-AMT milik Wuling Cortez merupakan pengembangan khusus dari Aisin yang tak lain adalah pemasok drivetrain OEM (Original Equipment Manufacturer). Disebutkan, pengembangan khusus tersebut dilakukan pada pengontrol modulnya. i-AMT dikendalikan oleh TCM (Transmission Control Module) yang berfungsi untuk mengontrol clutch motor, shift motor, dan selector motor.
Menariknya, i-AMT Cortez mampu bekerja dengan tiga pilihan mode, yakni D Eco, D Sport dan manual. Ketiga mode ini memiliki karakter berbeda dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan pengendara maupun kondisi jalan.
Wuling mengklaim sistem transmisinya ini memiliki respons yang baik dan hampir tidak ada selip. Tidak cuma itu, biaya perawatannya juga lebih terjangkau dibanding transmisi otomatis konvensional karena sudah tidak memakai pelumas ATF.
Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan, transmisi i-AMT Cortez memang memiliki perpindahan gigi lebih presisi dan jeda jauh lebih halus ketimbang AMT di mobil merek lain.
Seperti diketahui, jeda saat perpindahan gigi menjadi permasalahan umum pada sistem transmisi AMT.
Torque Converter
Metode ini adalah yang paling konvensional. Transmisi otomatis dengan torque converter memiliki komponen utama berupa planetary gear unit (gir planet), hydraulic control unit dan tentu saja torque converter. Umumnya, transmisi otomatis versi ini menggunakan wet clutch alias kopling basah, lalu dioperasikan oleh torque converter untuk memperbesar momen mesin.
Saat sudah mencapai putaran tertentu dan waktunya untuk pindah gigi, komputer akan menyuruh torque converter untuk bekerja melakukan perpindahan gigi. Komputer transmisi otomatis bisa membaca situasi berkendara dari cara kita menginjak gas. Contohnya, saat berkendara rileks kita akan sadar kalau di rpm 3.000-an gigi sudah berpindah, namun saat berkendara agresif atau melakukan kickdown, komputer akan memilih gigi yang lebih rendah agar tenaga yang besar dan putaran mesin yang tinggi bisa kita dapatkan.
Torque converter bekerja menggunakan prinsip perpindahan energi melewati media zat cair. Prinsip kerja ini bisa anda bayangkan pada ilustrasi dua buah kipas angin yang diletakan secara berhadapan dengan jarak yang cukup dekat.
Jika kita hidupkan salah satu kipas angin, maka kipas lain yang ada dihadapan kipas tersebut akan berputar. Jika putaran kipas pertama rendah, mungkin kipas kedua berputar cukup kecil atau bahkan belum bisa berputar. Tapi begitu putaran kipas pertama diperbesar secara otomatis putaran kipas kedua semakin cepat.
Mengapa hal itu bisa terjadi ? dalam ilustrasi kipas angin diatas, energi putar pada kipas pertama diubah menjdi aliran udara yang bertekanan. Aliran udara tersebut mengarah ke kipas kedua, dan saat aliran udara bertekanan ini menyentuh sirip kipas maka kipas kedua akan berputar seperti kincir angin. Prinsip inilah yang dipakai pada torque converter,hanya saja komponen ini memakai fluida sebagai media penekan.
Tapi dibalik kepraktisan kopling otomatis ini, ada kemampuan yang tidak bisa dilakukan dari sistem kopling manual. Salah satunya, kopling ini tidak bisa terputus sesuai keinginan kita karena control kopling diatur oleh RPM mesin.
Kopling Fluida
Transmisi otomatik sudah ada di dunia sejak era 1930. Ketika itu Chrysler produsen mobil asal Amerika mengembangkan kopling fluida. Kopling fluida ini disebut juga transmisi otomatis konvensional.
Kelebihan transmisi otomatis jenis ini adalah kemampuannya dapat mentransfer tenaga lebih halus tanpa menimbulkan panas berlebih pada kopling yang bergesekan. Transmisi ini memiliki sistem pemindah otomatis yang bekerja berdasar sistem torsi dan gaya sentrifugal di dalam mesin.
Semakin cepat mesin berputar, semakin besar pula peluang transmisi transmisi mengoper gigi ke atas, atau sebaliknya.
Suatu kopling yang meneruskan daya melalui fluida sebagai zat perantara. kopling ini disebut kopling fluida, dimana antara kedua poros tidak terdapat hubungan mekanis. Kopling fluida sangat cocok untuk mentransmisikan putaran tinggi dan daya besar. keuntungan dari kopling ini adalah bahwa getaran dari sisi penggerak dan tumbukan dari sisi beban tidak saling diteruskan. demikian pada pembebanan lebih, penggerak mulanya tidak akan terkena momen yang melebihi batas kemampuan.
Umur mesin dan peralatan yang dihubungkan akan menjadi lebih panjang dibandingkan dengan pemakaian kopling tetapbiasa diameter poros juga dapat diambil lebih kecil. startdapat dilakukan lebih mudah dan percepat dapat berlangsung dengan halus, karena kopling dapat diatur sedemikian rupa hingga penggerak mula diputar terlebih dahulu sampai mencapai momen maksimumnya dan baru setelah itu momen diteruskan kepada poros yang di gerakan.
Jika beberapa kopling fluida dipakai untuk menghubungkan beberapa penggerak mula secara serentak, distribusi beban yang merata di antara mesin-mesin penggerak mula tersebut dapat diperoleh dengan mudah. Penggerak mula yang umumnya dipakai adalah motor induksi. motor ini digolongkan atas 2 tipe menurut rotornya yaitu: motor dengan lilitan,dan motor dengan sangkarpada rotornya. rotor sangkar dapat dibagi atas rotor sangka bajing(squirrel cage), dan sangkar bajing khusus.
Ada pula kopling fluida dengan penyimpan minyak didalam sirkit aliran minyak, serta kopling kembar yang merup[akan gabungan antara dua kopling fluida dengan sirkit aliran minyak yang terpisah.
Momen yang diteruskan dikendalikan dengan mengatur jumlah minyak didalam sirkit, dan pada kopling yang terakhir pengendalian dilakukan dengan menghalangi sebagian dari sirkirt aliran fluida dengan plat penghalang. Cara yang terakhir ini dipakai padakopling dengan kapasitas besar dan mesin berputaran tinggi. Gangguan pada sistem kopling relatif kecil.salah satu penyetelan yang dilakukan hanya pada gerak bebas kopling. bila gerak kerja pedal kopling telah terlalu dalam, periksa kondisi pelat kopling, bila sudah terlalu tipis, ganti pelat kopling.
CVT (Continuous Variable Transmision)
Pada transmisi CVT untuk mengubah perpindahan gigi, CVT tidak lagi menggunakan roda-roda gigi seperti transmisi manual dan otomatis konvensional (gigi planet). Pada transmisi otomatik konvensional masih ada gigi planet yang mengubah atau memindahkan gigi dengan cara “meloncat”. Hanya, perpindahan gigi yang diatur secara otomatis.
Karena itulah, mobil yang menggunakan transmisi manual dan otomatik konvensional, ditulis perbandingan giginya: 1, 2, 3, 4 dan seterusnya. Sedangkan pada transmisi CVT, tidak ada. Pasalnya, begitu putaran mesin naik atau turun - sesuai dengan beban atau muatan - perbandingan gigi langsung berubah.
Cara kerjanya, salah satu sisi puli (ada dua puli, memutar dan diputar) bergeser yang mengakibatkan diameter tempat belt atau sabuk berputar, diameternya berubah, membesar atau mengecil. Karena perubahan diameter berlangsung secara progresif, perpindahan berlangsung mulus.
keuntungan CVT, bobotnya lebih ringan karena jumlah komponennya lebih sedikit dibandingkan transmisi otomatik konvensional. Karena itu pula dari segi harga, juga lebih kompetitif.
Komponen utama CVT adalah dua puli yang dihubungkan oleh sabuk yang dibuat dari logam.
Pulilah yang bergeser secara menyamping (harisontal), sehingga diameter dalamnya (tempat sabuk berputar) berubah, membesar atau mengecil. Pada transmisi otomatik konvensional, masih ada gigi (planet), kopling dan sistem aliran ATF yang mengatur perpindahan gigi berdasarkan perintah komputer.
Dual Clutch Transmission
Salah satu sistem transmisi yang kini paling moderen adalah Dual Clutch Transmission atau yang biasa disebut dengan transmisi kopling ganda pada kendaraan dengan transmisi otomatis.
Namun, sistem kerja dual clutch transmission ini tentu berbeda dengan transmisi otomatis konvensional pada umumnya. Dual clutch tidak menggunakan torque converter pada umumnya namun menggunakan kopling yang ada pada transmisi manual.
Sistem ini menghubungkan dua kopling ke gear yang berbeda, untuk kopling pertama terhubung dengan gear ganjil 1, 3, dan 5. Sedangkan untuk kopling kedua terhubung dengan gear 2, 4 dan 6. Ketika tuas berada pada gear 1, maka kopling kedua telah siap untuk masuk ke gear 2 dan begitu seterusnya.
Dengan sistem ini maka perpindahan gigi berlangsung cukup cepat dan power loss pun bisa diminimalisir sekecil mungkin tanpa terjadi slip berlebih. Apalagi, dual clutch ini mampu memberikan efisiensi dan performa yang lebih baik kendaraan baik yang menggunakan transmisi manual atau konvensional.
Automated Mechanical Transmission (AMT).
Sistem transmisi matik ini bisa dibilang cukup unik. AMT sebenarnya transmisi manual yang dioperasikan secara otomatis. Girboks AMT menggunakan tipe manual dengan kopling kering. Sementara perpindahan gigi dan aktivasi koplingnya diatur pompa aktuator yang dikontrol oleh modul transmisi maupun ECU girboks.
Sistem transmisi ini menjadi pilihan oleh sejumlah pabrikan lantaran untuk menekan biaya produksi hingga meminimalisir bobot mobil.
Kali ini Wuling Motors mencoba menawarkan sesuatu yang baru dengan menghadirkan transmisi i-AMT atau intelligent-Automated Mechanical Transmission (i-AMT) yang disematkan pada Wuling Cortez. Sistem transmisi dengan 5-percepatan ini mirip dengan AMT namun disebut-sebut lebih pintar.
Sekadar informasi, i-AMT milik Wuling Cortez merupakan pengembangan khusus dari Aisin yang tak lain adalah pemasok drivetrain OEM (Original Equipment Manufacturer). Disebutkan, pengembangan khusus tersebut dilakukan pada pengontrol modulnya. i-AMT dikendalikan oleh TCM (Transmission Control Module) yang berfungsi untuk mengontrol clutch motor, shift motor, dan selector motor.
Menariknya, i-AMT Cortez mampu bekerja dengan tiga pilihan mode, yakni D Eco, D Sport dan manual. Ketiga mode ini memiliki karakter berbeda dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan pengendara maupun kondisi jalan.
Wuling mengklaim sistem transmisinya ini memiliki respons yang baik dan hampir tidak ada selip. Tidak cuma itu, biaya perawatannya juga lebih terjangkau dibanding transmisi otomatis konvensional karena sudah tidak memakai pelumas ATF.
Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan, transmisi i-AMT Cortez memang memiliki perpindahan gigi lebih presisi dan jeda jauh lebih halus ketimbang AMT di mobil merek lain.
Seperti diketahui, jeda saat perpindahan gigi menjadi permasalahan umum pada sistem transmisi AMT.
Torque Converter
Metode ini adalah yang paling konvensional. Transmisi otomatis dengan torque converter memiliki komponen utama berupa planetary gear unit (gir planet), hydraulic control unit dan tentu saja torque converter. Umumnya, transmisi otomatis versi ini menggunakan wet clutch alias kopling basah, lalu dioperasikan oleh torque converter untuk memperbesar momen mesin.
Saat sudah mencapai putaran tertentu dan waktunya untuk pindah gigi, komputer akan menyuruh torque converter untuk bekerja melakukan perpindahan gigi. Komputer transmisi otomatis bisa membaca situasi berkendara dari cara kita menginjak gas. Contohnya, saat berkendara rileks kita akan sadar kalau di rpm 3.000-an gigi sudah berpindah, namun saat berkendara agresif atau melakukan kickdown, komputer akan memilih gigi yang lebih rendah agar tenaga yang besar dan putaran mesin yang tinggi bisa kita dapatkan.
Torque converter bekerja menggunakan prinsip perpindahan energi melewati media zat cair. Prinsip kerja ini bisa anda bayangkan pada ilustrasi dua buah kipas angin yang diletakan secara berhadapan dengan jarak yang cukup dekat.
Jika kita hidupkan salah satu kipas angin, maka kipas lain yang ada dihadapan kipas tersebut akan berputar. Jika putaran kipas pertama rendah, mungkin kipas kedua berputar cukup kecil atau bahkan belum bisa berputar. Tapi begitu putaran kipas pertama diperbesar secara otomatis putaran kipas kedua semakin cepat.
Mengapa hal itu bisa terjadi ? dalam ilustrasi kipas angin diatas, energi putar pada kipas pertama diubah menjdi aliran udara yang bertekanan. Aliran udara tersebut mengarah ke kipas kedua, dan saat aliran udara bertekanan ini menyentuh sirip kipas maka kipas kedua akan berputar seperti kincir angin. Prinsip inilah yang dipakai pada torque converter,hanya saja komponen ini memakai fluida sebagai media penekan.
Tapi dibalik kepraktisan kopling otomatis ini, ada kemampuan yang tidak bisa dilakukan dari sistem kopling manual. Salah satunya, kopling ini tidak bisa terputus sesuai keinginan kita karena control kopling diatur oleh RPM mesin.
Dapatkan Penghasilan Tambahan Dengan Bermain Poker Online di www,SmsQQ,com
BalasHapusKeunggulan dari smsqq adalah
*Permainan 100% Fair Player vs Player - Terbukti!!!
*Proses Depo dan WD hanya 1-3 Menit Jika Bank Tidak Gangguan
*Minimal Deposit Hanya Rp 10.000
*Bonus Setiap Hari Dibagikan
*Bonus Turn Over 0,3% + 0,2%
*Bonus referral 10% + 10%
*Dilayani Customer Service yang Ramah dan Sopan 24 Jam NONSTOP
*Berkerja sama dengan 4 bank lokal antara lain : ( BCA-MANDIRI-BNI-BRI )
Jenis Permainan yang Disediakan ada 8 jenis :
Poker - BandarQ - DominoQQ - Capsa Susun - AduQ - Sakong - Bandar Poker - Bandar 66
Untuk Info Lebih Lanjut Dapat menghubungi Kami Di :
BBM: 2AD05265
WA: +855968010699
Skype: smsqqcom@gmail.com