Perbedaan Premium, Pertalite, Pertamax dan Pertamax Plus
Perbedaan dan Karakteristik Premium, Pertalite, Pertamax dan Pertamax Plus - Konsumen saat ini dihadirkan berbagai pilihan bahan bakar yang makin beragam. Tidak sedikit pengguna BBM Pertamina yang masih bingung mana yang bagus diantara Premium, Pertalite dan Pertamax. Ketiga varian tersebut memiliki perbedaan oktan yang tipis (Premium : 88, Pertalite : 90, Pertamax : 92). Lantas bagaimana membedakan performa ketiganya.
Perbedaan Pertalite, Premium, Pertamax :
1. Untuk bahan bakar premium memiliki nilai kadar oktan sebesar 88, sedangkan nilai kadar oktan yang di miliki Pertalite lebih unggul yakni 90 – 91, dan juga pertamax yang nilai kadar oktanya lebih besar lagi di bandingkan dengan Premium dan Pertalite yakni 92.
2. Bahan Bakar jenis premium mempunyai ciri khas warnanya yang kuning cerah, hal tersebut di karenakan berasal dari zat pewarna tambahan (dye). Sedangkan pertalite mempunyai warna hijau terang sebagai dampak pencampuran antara bahan bakar Premium dengan Pertamax. Sebelumnya, Pertamax dan juga Pertamax Plus sendiri mempunyai warna biru kehijauan, Pertamax sendiri tidak menggunakan pewarna sehingga pembakarannya lebih sempurna di bandingkan bahan bakar Premium dan Pertalite.
3. Jika kita menggunakan Pertamax atau Pertalite hal ini akan lebih bersifat rekomendasi karena non timbal yang dapat memberikan kualitas kebersihan ruang bahan bakar ketimbang Premium. Kadar Pertamax atau Pertalite pun lebih baik sehingga sesuai dengan kompresi mesin yang akan membuat tarikan lebih enteng
4. Untuk kendaraan yang kompresinya masih di bawah 9,0 : 1 masih bersifat rekomendasi untuk membuat bahan bakar premium akan tetapi jika perbandingan kompresi 9,0 keatas maka jika di masih di berikan konsumsi Premium maka secara otomatis akan mengalami penurunan kualitas performa. Maka harus di kasih konsumsi Bahan Bakar Pretamax ataupu Premium
5. Perbedaan yang paling mencolok dan yang pasti semua masyarakat tau adalah harganya. Karena harga yang di pasang untuk bahan bakar ini tidak lebih murah dari pada Premium dan juga tidak lebih mahal di dari pada Pertamax yakni berkisar Rp 8.300 – 8.500.
Selain perbedaan tersebut ada sebab alasan yakni, beban impor dari premium sangatlah besar jumlahnya. Hal itulah kenapa pemerintah seringkali menanggung beban impor sedimikian besar tersebut, sehingga menurut kebutuhan subsidi yang juga cukup besar. Dan pertalite kabarnya memberikan potensi untuk mengurangi beban impor tersebut.
Karakteristik Premium
Premium atau biasa disebut bensin merupakan BBM jenis distilat yang memiliki warna kekuningan yang jernih. Premium mengandung RON 88, yang merupakan kadar paling rendah di antara BBM kendaraan bermotor yang dipasarkan SPBU Pertamina di Indonesia.
Dari Segi teknologi
Penggunaan premium dalam mesin berkompresi tinggi akan menyebabkan knocking. Premium di dalam mesin kendaraan akan terbakar dan meledak tidak sesuai gerakan piston. Knocking menyebabkan tenaga mesin berkurang sehingga terjadi pemborosan atau inefisiensi. Kandungan RON dalam premium adalah RON 88.
Dari Segi Ekonomi
knocking berkepanjangan mengakibatkan kerusakan pada piston sehingga komponen tersebut lebih cepat diganti, Dibanderol dengan harga paling murah (di Subsidi oleh Pemerintah)
Dari Segi Polusi yang dihasilkan
Menghasilkan NOx dan Cox dalam jumlah besar. (Gas ini dihasilkan dari reaksi pembakaran dalam mesin yang nantinya dilepaskan ke udara sebagai polusi udara)
Dari Segi Pembuatan
Produksi premium lebih banyak komponen lokal, dalam pembuatannya menggunakan tambahan pewarna (dye). Memiliki kandungan sulfur maksimal 0,15 persen m/m atau setara dengan 1500 ppm.
Dari Segi Wujud
Berwarna Kuning Bening
Karakteristik Pertalite
Pertalite merupakan Bahan Bakar Motor terbaru yang diluncurkan Pertamina di akhir Juli 2015 untuk memenuhi Surat Keputusan Dirjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 313 Tahun 2013 tentang Spesifikasi BBM RON 90. Dari sisi teknologi, sebenarnya kendaraan roda empat di Indonesia rata-rata bisa mengonsumsi BBM RON 90-92.
Dari Segi teknologi
Pembakaran Lebih sempurna ketimbang premium karena memiliki RON 90.
Dari Segi Ekonomi
Dibanderol dengan harga lebih murah dari pertamax dan Lebih mahal dari Premium namum Lebih bagus pada mesin (dibanding Premium), BBM jenis Pertalite tidak disubsidi oleh pemerintah sehingga harganya mengikuti harga internasional.
Dari Segi Polusi yang dihasilkan
Menghasilkan NOx dan Cox dalam jumlah sedikit. (Gas ini dihasilkan dari reaksi pembakaran dalam mesin yang nantinya dilepaskan ke udara sebagai polusi udara)
Dari Segi Pembuatan
Memiliki kandungan sulfur maksimal 0,05 persen m/m atau setara dengan 500 ppm.
Dari Segi Wujud
Berwarna Hijau Terang
Karakteristik Pertamax
Pertamax merupakan BBM yang dibuat menggunakan tambahan zat aditif. Sekadar diketahui, pertamax pertama kali diluncurkan tahun 1999 sebagai pengganti premix 98 karena unsurnya MTBE yang berbahaya bagi lingkungan.
Pertamax sangat disarankan pada kendaraan bermotor yang diproduksi setelah 1990, terutama kendaraan yang menggunakan teknologi catalytic converters (pengubah katalitik) dan electronic fuel injection (EFI).
Dari Segi teknologi
Pertamax dapat menerima tekanan pada mesin berkompresi tinggi sehingga dapat bekerja dengan optimal pada gerakan piston. Hasilnya, tenaga mesin yang menggunakan pertamax lebih maksimal. Pembakaran pada Pertamax Lebih sempurna ketimbang Premium dan Pertalite karena memiliki kadar RON 92.
Dari Segi Ekonomi
BBM jenis Pertamax tidak disubsidi oleh pemerintah sehingga harganya mengikuti harga internasional
Dari Segi Polusi yang dihasilkan
Menghasilkan NOx dan Cox dalam jumlah yang sangat sedikit.
Dari Segi Pembuatan
Mengandung Ethanol sebagai peningkat bilangan oktannya
Dari Segi Wujud
Berwarna Biru kehijauan
Karakteristik Pertamax Plus
Pertamax plus merupakan jenis BBM yang telah memenuhi standar performa International World Wide Fuel Charter (IWWFC). Pertamax plus biasanya digunakan pada kendaraan yang memiliki rasio kompresi minimal 10,5, serta menggunakan teknologi electronic fuel injection (EFI), catalytic converters, variable valve timing intelligent (VVTI), VTI dan turbochargers.
Dari Segi teknologi
Pembakaran Paling sempurna karena memiliki RON 95, Pertamax plus bisa menerima tekanan pada mesin berkompresi tinggi sehingga dapat bekerja dengan optimal pada gerakan piston, Pertamax Plus dapat membersihkan timbunan deposit pada fuel injector, inlet valve, dan ruang bakar, timbunan ini dapat menurunkan performa mesin kendaraan, Pertamax Plus juga dapat melarutkan air di dalam tangki mobil sehingga dapat mencegah karat dan korosi pada saluran dan tangki bahan bakar.
Dari Segi Ekonomi
BBM jenis Pertamax tidak disubsidi oleh pemerintah sehingga harganya mengikuti harga internasional
Dari Segi Polusi yang dihasilkan
Menghasilkan NOx dan Cox paling sedikit dibandingkan jenis BBM lain.
Dari Segi Pembuatan
Megandung Toluene sebagai peningkat oktannya.
Dari Segi Wujud
Berwarna Merah.
1. Untuk bahan bakar premium memiliki nilai kadar oktan sebesar 88, sedangkan nilai kadar oktan yang di miliki Pertalite lebih unggul yakni 90 – 91, dan juga pertamax yang nilai kadar oktanya lebih besar lagi di bandingkan dengan Premium dan Pertalite yakni 92.
2. Bahan Bakar jenis premium mempunyai ciri khas warnanya yang kuning cerah, hal tersebut di karenakan berasal dari zat pewarna tambahan (dye). Sedangkan pertalite mempunyai warna hijau terang sebagai dampak pencampuran antara bahan bakar Premium dengan Pertamax. Sebelumnya, Pertamax dan juga Pertamax Plus sendiri mempunyai warna biru kehijauan, Pertamax sendiri tidak menggunakan pewarna sehingga pembakarannya lebih sempurna di bandingkan bahan bakar Premium dan Pertalite.
3. Jika kita menggunakan Pertamax atau Pertalite hal ini akan lebih bersifat rekomendasi karena non timbal yang dapat memberikan kualitas kebersihan ruang bahan bakar ketimbang Premium. Kadar Pertamax atau Pertalite pun lebih baik sehingga sesuai dengan kompresi mesin yang akan membuat tarikan lebih enteng
4. Untuk kendaraan yang kompresinya masih di bawah 9,0 : 1 masih bersifat rekomendasi untuk membuat bahan bakar premium akan tetapi jika perbandingan kompresi 9,0 keatas maka jika di masih di berikan konsumsi Premium maka secara otomatis akan mengalami penurunan kualitas performa. Maka harus di kasih konsumsi Bahan Bakar Pretamax ataupu Premium
5. Perbedaan yang paling mencolok dan yang pasti semua masyarakat tau adalah harganya. Karena harga yang di pasang untuk bahan bakar ini tidak lebih murah dari pada Premium dan juga tidak lebih mahal di dari pada Pertamax yakni berkisar Rp 8.300 – 8.500.
Selain perbedaan tersebut ada sebab alasan yakni, beban impor dari premium sangatlah besar jumlahnya. Hal itulah kenapa pemerintah seringkali menanggung beban impor sedimikian besar tersebut, sehingga menurut kebutuhan subsidi yang juga cukup besar. Dan pertalite kabarnya memberikan potensi untuk mengurangi beban impor tersebut.
Karakteristik Premium
Premium atau biasa disebut bensin merupakan BBM jenis distilat yang memiliki warna kekuningan yang jernih. Premium mengandung RON 88, yang merupakan kadar paling rendah di antara BBM kendaraan bermotor yang dipasarkan SPBU Pertamina di Indonesia.
Dari Segi teknologi
Penggunaan premium dalam mesin berkompresi tinggi akan menyebabkan knocking. Premium di dalam mesin kendaraan akan terbakar dan meledak tidak sesuai gerakan piston. Knocking menyebabkan tenaga mesin berkurang sehingga terjadi pemborosan atau inefisiensi. Kandungan RON dalam premium adalah RON 88.
Dari Segi Ekonomi
knocking berkepanjangan mengakibatkan kerusakan pada piston sehingga komponen tersebut lebih cepat diganti, Dibanderol dengan harga paling murah (di Subsidi oleh Pemerintah)
Dari Segi Polusi yang dihasilkan
Menghasilkan NOx dan Cox dalam jumlah besar. (Gas ini dihasilkan dari reaksi pembakaran dalam mesin yang nantinya dilepaskan ke udara sebagai polusi udara)
Dari Segi Pembuatan
Produksi premium lebih banyak komponen lokal, dalam pembuatannya menggunakan tambahan pewarna (dye). Memiliki kandungan sulfur maksimal 0,15 persen m/m atau setara dengan 1500 ppm.
Dari Segi Wujud
Berwarna Kuning Bening
Karakteristik Pertalite
Pertalite merupakan Bahan Bakar Motor terbaru yang diluncurkan Pertamina di akhir Juli 2015 untuk memenuhi Surat Keputusan Dirjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 313 Tahun 2013 tentang Spesifikasi BBM RON 90. Dari sisi teknologi, sebenarnya kendaraan roda empat di Indonesia rata-rata bisa mengonsumsi BBM RON 90-92.
Dari Segi teknologi
Pembakaran Lebih sempurna ketimbang premium karena memiliki RON 90.
Dari Segi Ekonomi
Dibanderol dengan harga lebih murah dari pertamax dan Lebih mahal dari Premium namum Lebih bagus pada mesin (dibanding Premium), BBM jenis Pertalite tidak disubsidi oleh pemerintah sehingga harganya mengikuti harga internasional.
Dari Segi Polusi yang dihasilkan
Menghasilkan NOx dan Cox dalam jumlah sedikit. (Gas ini dihasilkan dari reaksi pembakaran dalam mesin yang nantinya dilepaskan ke udara sebagai polusi udara)
Dari Segi Pembuatan
Memiliki kandungan sulfur maksimal 0,05 persen m/m atau setara dengan 500 ppm.
Dari Segi Wujud
Berwarna Hijau Terang
Pertamax merupakan BBM yang dibuat menggunakan tambahan zat aditif. Sekadar diketahui, pertamax pertama kali diluncurkan tahun 1999 sebagai pengganti premix 98 karena unsurnya MTBE yang berbahaya bagi lingkungan.
Pertamax sangat disarankan pada kendaraan bermotor yang diproduksi setelah 1990, terutama kendaraan yang menggunakan teknologi catalytic converters (pengubah katalitik) dan electronic fuel injection (EFI).
Dari Segi teknologi
Pertamax dapat menerima tekanan pada mesin berkompresi tinggi sehingga dapat bekerja dengan optimal pada gerakan piston. Hasilnya, tenaga mesin yang menggunakan pertamax lebih maksimal. Pembakaran pada Pertamax Lebih sempurna ketimbang Premium dan Pertalite karena memiliki kadar RON 92.
Dari Segi Ekonomi
BBM jenis Pertamax tidak disubsidi oleh pemerintah sehingga harganya mengikuti harga internasional
Dari Segi Polusi yang dihasilkan
Menghasilkan NOx dan Cox dalam jumlah yang sangat sedikit.
Dari Segi Pembuatan
Mengandung Ethanol sebagai peningkat bilangan oktannya
Dari Segi Wujud
Berwarna Biru kehijauan
Karakteristik Pertamax Plus
Pertamax plus merupakan jenis BBM yang telah memenuhi standar performa International World Wide Fuel Charter (IWWFC). Pertamax plus biasanya digunakan pada kendaraan yang memiliki rasio kompresi minimal 10,5, serta menggunakan teknologi electronic fuel injection (EFI), catalytic converters, variable valve timing intelligent (VVTI), VTI dan turbochargers.
Dari Segi teknologi
Pembakaran Paling sempurna karena memiliki RON 95, Pertamax plus bisa menerima tekanan pada mesin berkompresi tinggi sehingga dapat bekerja dengan optimal pada gerakan piston, Pertamax Plus dapat membersihkan timbunan deposit pada fuel injector, inlet valve, dan ruang bakar, timbunan ini dapat menurunkan performa mesin kendaraan, Pertamax Plus juga dapat melarutkan air di dalam tangki mobil sehingga dapat mencegah karat dan korosi pada saluran dan tangki bahan bakar.
Dari Segi Ekonomi
BBM jenis Pertamax tidak disubsidi oleh pemerintah sehingga harganya mengikuti harga internasional
Dari Segi Polusi yang dihasilkan
Menghasilkan NOx dan Cox paling sedikit dibandingkan jenis BBM lain.
Dari Segi Pembuatan
Megandung Toluene sebagai peningkat oktannya.
Dari Segi Wujud
Berwarna Merah.
Dapatkan Penghasilan Tambahan Dengan Bermain Poker Online di www , SmsQQ , com
BalasHapusKeunggulan dari smsqq adalah
*Permainan 100% Fair Player vs Player - Terbukti!!!
*Proses Depo dan WD hanya 1-3 Menit Jika Bank Tidak Gangguan
*Minimal Deposit Hanya Rp 10.000
*Bonus Setiap Hari Dibagikan
*Bonus Turn Over 0,3% + 0,2%
*Bonus referral 10% + 10%
*Dilayani Customer Service yang Ramah dan Sopan 24 Jam NONSTOP
*Berkerja sama dengan 4 bank lokal antara lain : ( BCA-MANDIRI-BNI-BRI )
Jenis Permainan yang Disediakan ada 8 jenis :
Poker - BandarQ - DominoQQ - Capsa Susun - AduQ - Sakong - Bandar Poker - Bandar 66
Untuk Info Lebih Lanjut Dapat menghubungi Kami Di :
BBM: 2AD05265
WA: +855968010699
Skype: smsqqcom@gmail.com
bosku minat daftar langsung aja bosku^^